Sejarah
Anjing Kintamani
Anjing Kintamani Bali, demikian sebutan anjing lokal dari dataran tinggi Kintamani, Bangli, Bali,yang dahulunya disebut anjing Gembrong merupakan anjing yang berpenampilan anggun, cantik, dan memikat.
Diperkirakan bahwa anjing Kintamani Bali itu berasal dari anjing Geladak, yaitu anjing yang umum dijumpai di mana-mana di Bali. Habitat yang dingin di dataran tinggi Kintamani itu yang mungkin dalam jangka waktu berabad-abad mendorong terjadinya berbagai perubahan penampilan bagian luar tubuh (fenotipe), misalnya berupa balutan bulu yang tebal tersebut.
Karena berbagai keistimewaannya, anjing Kintamani Bali dipakai sebagai Maskot Kabupaten Daerah Tingkat II Bangli. Belum lama ini Perkumpulan Kinologi Indonesia menetapkan anjing Kintamani Bali itu sebagai anjing ras pertama Indonesia. Penetapan tersebut membuat anjing Kintamani Bali makin meningkat gengsinya di mata Dara pencinta dan pemelihara anjing.
Komunitas
Anjing Kintamani
Komunitas
Anjing Kintamani
Kelahiran Himpunan Trah Anjing Kintamani Bali (HTAKB) tidak terlepas dari kelahiran Perkin Wilayah Bali. Terbentuknya Perkin wilayah Bali pada tanggal 11 Januari 2004 dimandatkan dapat membantu dalam upaya menjadikan anjing Kintamani sebagai Anjing Ras. Sebelum resmi terbentuk Perkin Wilayah Bali, di Bali telah ada sejak tanggal 16 Oktober 1993 organisasi peranjingan yang dikenal dengan sebutan Perkumpulan Anjing Trah Bali yang disingkat (PANTRAB).
Dalam pertemuan di sebuah restoran di Central Parkir Kuta Bali pada tahun 2009 disepakati Komisi Anjing Bali diganti menjadi Himpunan Trah Anjing Kintamani (HTAKB). Tujuan pembentukan ini adalah dalam rangka persiapan pengajuan Anjing Kintamani Bali didaftarkan di Asian Kennel Union (AKU).
Secara resmi pada Kongres Himpunan Trah Anjing Kintamani-Bali, yang akan diadakan pada tanggal 18-19 Juli 2011, di Gedung Perkin Pusat, Roxy Mas Blok D 11/28, JI.KH Hasyim Ashari Jakarta, ditetapkan AD/ART serta penetapan logo HTAKB. Pada Kongres pertama tersebut, dipilih secara aklamasi bapak Drs. I Putu Wijaya Putra SH, sebagai Ketua HTAKB. Sejak tahun 2017, ketua HTAKB Pusat di pegang oleh Bapak Putu Ricang Kusumajaya.